Mobil listrik BYD menggunakan teknologi Blade Battery pada sistem penyimpanan daya listriknya. Di Indonesia, teknologi Blade Battery diterapkan pada BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal. Sebagai pionir dalam teknologi New Energy Vehicle (NEV), Blade Battery merupakan hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh tim R&D BYD selama bertahun-tahun.
BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal menggunakan baterai jenis Lithium Iron-Phospate (LFP) dengan teknologi Blade Battery. Teknologi ini memberikan tingkat keamanan, daya tahan, dan performa baru pada mobil listrik BYD. Menurut Tatsuya Mikami, Chief Advisor BYD Auto Japan, baterai LFP dengan Blade Battery saat ini adalah baterai paling aman di dunia.
Blade Battery memiliki keunggulan dalam keamanan karena strukturnya menyerupai susunan pisau yang mampu meningkatkan tingkat keamanan. Baterai ini telah diuji dalam kondisi ekstrem, seperti ditekuk, dipanaskan hingga 300 derajat Celsius, dan tertindih beban sebesar 260% dari beratnya, namun tidak mengalami insiden kebakaran atau ledakan.
Keunggulan baterai LFP lainnya adalah biaya yang lebih murah dan kinerja yang lebih baik dibandingkan baterai berbahan nikel. Blade Battery pada mobil listrik BYD memiliki lima kelebihan, yaitu Super Safety, Super Strength, Super Endurance Mileage, Super Lifetime, dan Super Power.
Untuk menjaga keawetan performa baterai, pemilik mobil listrik BYD disarankan untuk melakukan pengecasan saat kondisi baterai mencapai 30%. Selain itu, pemilik juga disarankan untuk melakukan pengecasan kembali saat baterai di bawah 80% untuk menjaga performa baterai. BYD memberikan garansi untuk baterai selama 8 tahun untuk menjamin keamanan dan keawetan baterai.
Dengan teknologi Blade Battery, BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal menawarkan keamanan, daya tahan, dan performa yang unggul dalam mengemban misi sebagai kendaraan listrik ramah lingkungan.