Aplikasi Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menjadi sorotan publik karena sering membuat kesalahan, seperti kesalahan perhitungan yang konyol. Aplikasi ini sebenarnya dibuat untuk membantu rekapitulasi suara secara real count.
Pakar IT Alfons Tanujaya menyatakan bahwa masalah kesalahan perhitungan yang sering terjadi di aplikasi Sirekap bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu kesalahan sistem aplikasi atau kesalahan manusia.
Alfons menyatakan bahwa meskipun masalah tersebut wajar terjadi, seharusnya KPU sudah mengantisipasi kemungkinan masalah tersebut dari awal. KPU seharusnya mampu membuat sistem yang lebih kuat dan cerdas.
Alfons juga menyarankan KPU untuk memperbaiki sistem Sirekap yang memiliki keamanan yang lemah, atau bahkan membuat aplikasi baru yang lebih cerdas. Menurutnya, sistem tersebut harus diperbarui dan diperkuat kontrol serta kehandalannya. Jika perlu, suara per TPS harus diperiksa dengan database KPU sehingga total suara tidak bisa melebihi total suara yang disediakan per TPS.