TEMPO.CO, Jakarta – Top 3 Berita Teknologi hari ini dimulai dari topik viral mengenai Rektor Universitas Katolik Soegijapranata di Kota Semarang yang mendapat permintaan dari seseorang yang mengaku sebagai polisi agar membuat video apresiasi atas kinerja Presiden Joko Widodo, atau Jokowi. Permintaan ini datang lewat pesan pada hari Jumat, 2 Februari 2024, namun permintaan tersebut ditolak oleh rektor. Kesaksian dari Ferdinandus Hindarto, sang rektor, mendapat perhatian publik. Kesaksian ini muncul ketika munculnya video-video dari rektor-rektor perguruan tinggi di Jawa Tengah yang mengungkapkan dukungan mereka kepada Jokowi. Sementara itu, para ilmuwan Eropa menilai bahwa bulan Januari 2024 merupakan bulan terpanas jika dibandingkan dengan bulan Januari pada tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan suhu ini disebabkan oleh perubahan iklim, perilaku manusia, dan fenomena El Nino yang menghangatkan permukaan air laut di bagian timur Samudera Pasifik. Sementara itu, gerakan kampus dalam menentang Presiden Jokowi semakin meluas sejak pertama kali digaungkan oleh sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat Petisi Bulaksumur. 1. Profil Ferdinandus Hindarto, Rektor yang Menolak Video Apresiasi Jokowi: Pernah Aktif di PSSI, Loyalis UGM. Rektor Universitas Katolik Soegijapranata mendapat permintaan dari seseorang yang mengaku polisi agar membuat video apresiasi atas kinerja Presiden Joko Widodo, atau Jokowi. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Ferdinandus Hindarto, sang rektor, yang menegaskan bahwa permintaan ini tidak sesuai dengan sikap universitas. Dia mengatakan bahwa Unika Soegijapranata telah bersama 26 anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (APTKI) telah membuat pernyataan sikap keprihatinan terhadap kondisi demokrasi Indonesia. TEMPO menghimpun profil dan sepak terjang Rektor Unika Soegijapranata Kota Semarang, periode 2021-2025 ini. Dari wawancara yang dikutip dari unika.ac.id, Ferdinandus lahir dari rahim Universitas Gadjah Mada atau UGM, dan ia mengklaim dirinya sebagai loyalis kampus tersebut. 2. Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024. Para ilmuwan Uni Eropa menilai bahwa bulan Januari 2024 merupakan bulan terpanas jika dibandingkan dengan bulan Januari pada tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan suhu ini disebabkan oleh perubahan iklim, perilaku manusia, dan fenomena El Nino yang menghangatkan permukaan air laut di bagian timur Samudera Pasifik. Pernyataan ini disampaikan oleh Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa, pada Kamis 8 Februari 2024. Ilmuwannya menyatakan bahwa suhu maksimum pada Januari 2024 adalah yang paling tinggi dalam catatan global sejak 1850. Wakil Direktur C3S, Samanta Burgess, mengatakan, rekor suhu terpanas Januari 2024 juga menambah periode peningkatan suhu lebih dari 1,5 derajat Celsius dibandingkan suhu global periode pra-industri. Cara terbaik menangkal peningkatan itu dengan mengurangi emisi gas rumah kaca secara tepat. 3. Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya. Gerakan kampus dalam menentang Presiden Joko Widodo atau Jokowi semakin meluas sejak pertama kali digaungkan oleh sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat Petisi Bulaksumur. Mereka menilai Jokowi telah keluar dari nilai-nilai demokrasi. Sejumlah guru besar, dosen, dan mahasiswa UGM menginisiasi Petisi Bulaksumur sebagai pengingat kepada Kepala Negara Joko Widodo karena dianggap melenceng dari prinsip-prinsip demokrasi. Dengan demikian, sivitas akademika UGM meminta dan menuntut Jokowi, aparat penegak hukum, semua pejabat negara, dan aktor politik yang mendukung presiden untuk kembali pada prinsip-prinsip demokrasi serta mengedepankan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan sosial. Telah diperbarui informasi terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Penulis: Ruang Berita.
Top 3 Berita Teknologi Hari Ini: Rektor Unika Menolak Video Apresiasi Jokowi, Bulan Januari 2024 Terpanas, Pergerakan Guru Besar
Share
Baca Lainnya