Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menilai bahwa Prabowo Subianto menjadi korban serangan membabi buta yang dilancarkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam debat capres akhir pekan lalu. Bahkan, Anies dan Ganjar dinilai seperti bersandiwara untuk menyerang Prabowo.
Sekretaris TKN, Nusron Wahid, mengatakan bahwa dalam debat terkesan seperti dua lawan satu dan mereka seperti bermain sandiwara. Mereka (Anies dan Ganjar) bertanya, tetapi ujungnya Prabowo yang diserang, namun biarkan rakyat untuk menilainya. Nusron yakin bahwa Prabowo yang menjadi korban dalam debat justru akan mendapatkan tambahan dukungan dari masyarakat. Karena pemilih Indonesia dengan budaya Timur tidak menyukai orang yang menyerang secara membabi buta, apalagi menyerang pribadi.
Pada debat pilpres ketiga di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (7/1/2024) malam WIB, Anies dan Ganjar banyak mengkritik kinerja Prabowo sebagai menteri pertahanan. Anies menyebut soal Prabowo memiliki tanah seluas 340 ribu hektare sementara separuh prajurit TNI tak memiliki rumah dinas. Anies juga menyinggung gaji prajurit TNI yang jarang naik, pembelian pesawat tempur bekas, dan gagalnya proyek food estate. Anies memberikan nilai 11 dari 100 atas kinerja Prabowo, sedangkan Ganjar memberikan nilai lima dari 10.
Prabowo tampak tidak dapat membalikkan keadaan karena dia tidak membantah langsung serangan tersebut. Dia hanya menyebut Anies cuma bisa berbicara dan berambisi meraih kekuasaan. Dia juga menyebut data yang disampaikan Anies dan Ganjar keliru, tanpa membeberkan data yang menurutnya benar.
