Sunday, September 21, 2025

KPU dan Kemenkominfo Kerjasama dengan BIN untuk Investigasi Dugaan Bocornya Data 204 Juta Pemilih

Share

- Advertisement -

Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari membahas dugaan pencurian data pemilih 204 juta pada Pemilu 2024 oleh peretas dan dijual di forum hacker. Hasyim mengklaim bahwa daftar pemilih tetap (DPT) tidak hanya dimiliki oleh KPU, tetapi juga oleh pihak lain sesuai dengan UU Pemilu yang mengamanatkan KPU untuk menyampaikannya kepada partai politik dan Bawaslu. Tim KPU bersama Gugus Tugas Keamanan Siber sedang menyelidiki dugaan kebocoran data pemilih, bekerja sama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN), Cybercrime Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kemenkominfo.

Komisioner KPU RI Idham Holik mengatakan bahwa investigasi diperlukan untuk membebaskan klaim peretasan data pemilih tersebut. Dia percaya bahwa semua sistem informasi KPU terlindungi dan aman karena telah tersertifikasi oleh Kemenkominfo. Sebelumnya, peretas anonim dengan nama Jimbo mengunggah data pemilih yang diklaimnya hasil peretasan dari situs KPU, yang kemudian dijual di forum BreachForums. Jimbo menyebut bahwa data tersebut seharga 74 ribu dollar AS atau sekitar Rp 1,2 miliar dan berhasil mendapatkan akses dari salah satu pengguna KPU untuk mengunduh data pemilih dan beberapa data lainnya.

Baca Lainnya

Berita Terbaru