Sunday, September 21, 2025

Dulu Presiden Rusia Menertawakan Perusahaan Bir Denmark

Share

- Advertisement -

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengkritik perusahaan bir asal Denmark, Carlsberg, karena mengira mereka bisa keluar dari Rusia tanpa ada sanksi setelah adanya sanksi dari Barat terkait invasi Rusia ke Ukraina.
CEO Carlsberg, Jacob Aarup-Andersen, mengatakan Rusia telah mencuri bisnis mereka setelah pada bulan Juli Presiden Vladimir Putin memberikan izin kepada pemerintah Rusia untuk menguasai mayoritas saham perusahaan bir Rusia, Baltika.
Rusia berpendapat bahwa langkah ini tidak mengubah struktur kepemilikan. Namun, Carlsberg menyatakan bahwa mereka telah memutuskan hubungan dengan Baltika, membatalkan segala perjanjian lisensi, dan tidak akan membuat kesepakatan dengan Moskow yang akan membuat penyitaan tersebut sesuai hukum.
Medvedev, yang dulu dikenal sebagai seorang reformis liberal, tetapi sekarang menjadi sangat keras sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengejek produsen bir tersebut di unggahan di Telegram.
“Seperti saudara-saudara mereka di kebun binatang Barat, mereka meninggalkan semua yang ada di Rusia karena alasan politik, menolak untuk memenuhi kewajiban mereka kepada kontraktor Rusia,” kata Medvedev pada Rabu (1/11/2023).
“Dan mereka mengira mereka akan dibiarkan begitu saja, kami memberi Anda sanksi dan senjata kepada rezim Ukraina, tetapi jangan sentuh properti kami, atau setidaknya biarkan kami menjualnya secara menguntungkan,” tambahnya.
Grup Denmark menghentikan investasinya di Rusia tak lama setelah invasi ke Ukraina. Mereka telah mencoba menjual Baltika sejak tahun lalu, mengikuti jejak banyak perusahaan Barat lainnya yang keluar dari Rusia.
Carlsberg memiliki delapan pabrik bir dan sekitar 8.400 karyawan di Rusia, dan menerima keuntungan 9,9 miliar krown Denmark atau 1,4 miliar dolar AS dari Baltika tahun lalu.
Sumber: Reuters

Baca Lainnya

Berita Terbaru