Sunday, September 21, 2025

PDIP Tanpa Jokowi, Ganjar: Kami Berani Menghadapi Tantangan dan Terus Berjuang

Share

- Advertisement -

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Calon presiden yang potensial, Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto yang mengatakan bahwa PDIP sudah ditinggalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ganjar dan Mahfud MD tetap akan terus berjuang untuk memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Ganjar mengatakan bahwa mereka akan terus berjuang tanpa putus asa dengan segala yang terjadi, dan saat ini ia menghormati Jokowi dan Gibran sebagai pilihan politik,” kata Ganjar di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jakarta, Ahad (29/10/2023).

Menurutnya, wajar jika PDIP merasa sedih karena ditinggalkan oleh Jokowi dan keluarganya dalam Pilpres 2024. Namun, PDIP tidak akan terjebak dalam situasi tersebut.

“Tentu akan ada kesedihan, tetapi kita tidak akan cengeng. Kita tidak akan menyerah. Kita adalah banteng yang tidak akan tergoyahkan. Banteng yang luka itu akan langsung bergerak,” kata Ganjar.

Ganjar juga mengatakan bahwa PDIP harus tetap berjuang dan tidak terjebak dalam kesedihan. PDI Perjuangan telah menghadapi berbagai tantangan dalam sejarahnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya sedang merasa sedih dan pasrah kepada Tuhan dan rakyat. Baginya, sulit untuk mempercayai apa yang sedang terjadi saat ini.

“Ketika DPP Partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur Partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi,” ujar Hasto dalam keterangannya, Ahad (29/10/2023).

Hasto juga menyebut bahwa PDIP sangat mencintai dan memberikan dukungan besar kepada Jokowi dan keluarganya. Namun, mereka merasa ditinggalkan karena adanya permintaan lain yang berpotensi melanggar prinsip kebaikan dan konstitusi.

PDIP awalnya hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, tetapi kenyataannya berkata lain. Hasto juga mengungkapkan perasaan mereka setelah mendengar pandangan dari tokoh-tokoh seperti Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi, ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi, dan gerakan masyarakat sipil.

PDIP percaya bahwa Indonesia adalah negara yang rakyatnya bertakwa kepada Tuhan. Nilai-nilai moralitas, kebenaran, dan kesetiaan sangat dihargai.

Pencalonan Gibran Rakabuming Raka dianggap sebagai bentuk pelanggaran terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia. Semua ini dikombinasikan dengan rekayasa hukum melalui Mahkamah Konstitusi.

Hasto juga mengakui bahwa dirinya menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa sulit dalam situasi ini. Ada yang mengatakan bahwa jabatannya hanya sebatas harian, dan ada juga yang mengatakan bahwa tekanan kekuasaan begitu tinggi.

Sumber: REPUBLIKA.CO.ID

Baca Lainnya

Berita Terbaru