Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,5 di Maluku pada Sabtu, 28 Oktober, pukul 20.04 waktu lokal. Lokasinya berada di wilayah pantai barat laut Maluku Tenggara.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan dalam siaran pers bahwa gempa tersebut merupakan gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas pendorong Wetar, dengan mekanisme pendorong miring.
Gempa lain terjadi di laut 5 km di sebelah barat laut Wetar Utara, Maluku Tenggara, pada kedalaman 10 km.
Guncangan terasa di wilayah Wetar Utara, Wetar Barat, dan Kota Tiakur dengan skala IV dalam MMI. Di wilayah Wetar, intensitasnya berada pada skala III – IV dalam MMI. Jika terjadi saat siang hari, akan dirasakan oleh banyak orang di rumah.
Guncangan juga dirasakan di wilayah Kota Kalabahi dengan intensitas level III dalam MMI. Di wilayah Kota Atambua, Kota Betun, dan Kota Kefamenanu, gempa tersebut dirasakan dengan skala II – III dalam MMI.
Belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut. Berdasarkan hasil pemodelan, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Selain itu, hingga pukul 20.30 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan ada 1 aktivitas gempa susulan.
Daryono mengajak warga untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh rumor yang tidak berdasar. Dia juga meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Maria Fransisca Lahur